Senin, 21 Desember 2009

my jakarta's days

Pesawat komersial yang kutumpangi bersama hafshah dan sa’id adikku mengalami penundaan keberangkatan . mengusir jenuh , aku memilih berbincang – bincang dengan adikku dan hafshah sibuk dengan hp barunya . suddenly , adikku berhenti bicara beranajk dari kursinya bersamaan itu hafshah menepuk keras lenganku . ‘’ dia….’’ Jeritnya tertahan meski bagiku itu cukup histeris . sa’id menyalami kedua orang itu dengan takzim dan mempersilahkan mereka duduk. Hafshah gelisah menarik-narik ujung kerudungku .ku lirik teman kecilku itu . matanya gugup . aku tersenyum . tentu saja karna ia mengenal salah seeorang dari mereka .

ALLAH maha penyayang . IA tak membiarkan hafshah beku oleh nervous . petugas bandara mengumumkan bahwa kami sudah harus menuju pesawat lewat gate B . aku , hafshah dan sa’id duduk di deretan kursi yang sama . oh ya , ada satu hal yang selalu ku ingat . saat kami menaiki tangga memasuki pintu pesawat . adikku sa’id berjalan di depan dan pramugari cantik itu tersenyum ramah . manis sekali menyambutnya . ‘’ selamat datang…’’ namun ketika aku masuk lengkap dengan ‘’ atributku ‘’ senyum itu surut . lenyap dengan muka keruh . hafshah juga mendapat hal yang sama .
‘’ mungkin kita tak setampan sa’id ‘’ candaku pada hafshah sembari mengencangkan safety belt . hafshah tergelak .

Pesawat mulai take off , kami sama berdo’a untuk perjalanan ini lalu selanjutnya penuh dengan perbincangan . sa’id bercerita banyak tentang sekolahnya dan aku beserta hafshah berusaha untuk menjadi pendengar yang baik . namun lagi – lagi perbincangan itu terhenti tepat ketika sa’id tak sengaja menoleh ke samping kanan tempat duduknya .
‘’ kak , sa’id dipanggil…kesana dulu y…’’
Aku mengangguk . mungkin kedua orang di ruang tunggu bandara tadi juga berda di pesawat yang sama dengan kami . hafshah mulai gelisah . something wrong with her hearth …
Akhirnya , ku memilih memejamkan mata mencoba mengantuk sembari membayangkan satu jam kedepan nasibku di Jakarta . suara renyah pramugari ‘’ baik hati ‘’ tadi memberitahu penumpang bahwa sesaat lagi pesawat akan mendarat di bandara soekarno-hatta . aku meluruskan posisi dudukku .
‘’ mual…’’ hafshah berbisik lirih sembari menekan kedua tangannya di jidat . kegugupan membuatnya mual mungkin .

Tiba-tiba pesawat berguncang cukup keras lalu semakin keras . hafshah menggenggam kuat tanganku . kami saling berpegangan dengan hati galau . berdo’a semua akan baik-baik saja . goncangan semakin keras . aku gemetar mengucap berulang kali . pramugari kembali mengumumkan pada penumpang untuk tetap tenang di tempat duduk . alhamdulillah tak lama kemudian goncangan mulai mereda . perlahan-lahan hilang . cuaca mungkin tak bersahabat dan benar saja ketika kami tiba , pelataran bandara tampak basah . hujan baru saja usai mengguyur Jakarta .

Aku , hafshah , dan sa’id bergegas menuju taksi . ustadz adikku yang kebetulan kuliah di LIPIA berbaik hati menjemput kami di cengkareng . lalu , taksi yang kami tumpangi meluncur membelah jalanan jakarta . gerimis sedikit membasahi kaca jendela . hujan masih berlanjut ternyata. jujur , meski aku sudah tiga tahun belajar di jogja dan selalu transit di Jakarta namun jakarta yang ku kenal hanya sebatas senen dan cengkareng saja . dan untuk saat ini mungkin aku akan mengenal lebih banyak tentang Jakarta .

( to be continued … )

Tidak ada komentar: